Sabtu, 01 April 2017

Waspadai Bahaya Penyakit Leukemia, Terobosan Baru bagi Penderita Leukemia (Kanker Darah) dengan Imunoterapi

Apakah Penyakit Leukemia Itu?


Penderita Leukemia
Leukemia; dalam bahasa Yunani leukos λευκός, "putih"; aima αίμα, "darah", atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker (istilah medis: neoplasma) pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih). Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Kata Leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
Pada tahun 2000, terdapat sekitar 256,000 anak dan dewasa di seluruh dunia menderita penyakit sejenis leukemia, dan 209,000 orang diantaranya meninggal karena penyakit tersebut, Hampir 90% dari semua penderita yang terdiagnosa adalah dewasa. Di dalam tubuh manusia, sumsum tulang atau bone marrow merupakan tempat untuk memproduksi tiga type sel darah, yaitu sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (sebagai pembawa oxygen dan mengedarkannya di dalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).
Pada penderita Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan be-reproduksi kembali.
Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya.
Bagaimana Mengetahui Gejala Leukimia? Berikut beberapa gejala Leukimia:
  1. Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).
  2. Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).
  3. Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.
  4. Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.
  5. Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.
  6. Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.
  7. Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Jika berdasarkan sel darah putih yang terkena, baik itu Limphoid atau Myeloid, maka Leukemia dibagi menjadi :
  • Leukemia Limfositik akut (LLA), merupakan tipe Leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Tetapi penyakit ini juga terdapat pada dewasa terutama mereka yang telah berusia 65 tahun atau lebih.
  • Leukemia Mielositik Akut (LMA). Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak – anak. Tipe ini dahulu disebut Leukemia Nonlimfositik akut.
  • Leukemia Limfositik Kronis (LLK). Orang dewasa yang telah berusia lebih dari 55 tahun lebih sering terkena Leukemia ini, walaupun orang dewasa yang masih muda juga bisa terkena ini. Akan tetapi tipe Leukemia ini hampir tidak pernah terjadi pada anak – anak.
  • Leukemia Mielositik (LMK). Yang ini sering terjadi pada semua orang dewasa dan dapat juga terjadi pada anak-anak tetapi sangat sedikit.
Penyebab Penyakit Leukemia:
  • Radiasi. Hal ini berdasarkan riset pada pegawai Radiologi yang ternyata lebih sering menderita Leukemia. Leukemia ini juga ditemukan pada korban radiasi bom atom di Heroshima dan Nagasaki (Jepang).
  • Leukemogenik. Beberapa zat kimia telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi Leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia industri seperti insektisida serta obat – obatan yang digunakan untuk kemoterapi.
  • Herediter. Yang mana penderita Down Syndrom 20% lebih besar akan terkena Leukemia daripada orang normal.
  • Virus. Ada beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan Leukemia, antara lain : retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.
Diagnosa Penyakit Leukemia ( Kanker Darah ) Penyakit Leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan, diantaranya adalah : Biopsy, pemeriksaaan darah ( Complete Bloood Count (CBC)), CT atau CAT scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI), X-ray, Ultrasound, Spinal tap/ lumbar puncture.

Nutrisi Terbaik Untuk Penyakit Leukemia
Kini telah ditemukan solusi yang aman untuk penderita Leukemia yaitu Nutrisi Terapi Imun dengan menggunakan “Molekul Pendidik Sistem Imun ”. Nutrisi Terapi Imun ini bukan obat, vitamin, mineral, atau herbal, tetapi “Molekul Halus Yang Cerdas utk Mendidik Sistem Imun” dan produk ini diproduksi oleh Perusahaan Biomedical Research Laboratories dari USA, telah dipatenkan sehingga tidak ada saingannya. Nutrisi Terapi Imun ini dihasilkan dengan teknologi tinggi nanofraction yang terdiri dari struktur kimia asam amino 44 rantai (umumnya hanya 22 rantai) sehingga lebih cepat untuk meregenerasi sel. Nutrisi Terapi Imun ini bantu meningkatkan kualitas dan kuantitas dari sel imun tubuh manusia. Dalam kasus Leukemia, berfungsi untuk mendidik & mencerdaskan sel imun (menyeimbangkan produksi sel darah merah & sel darah putih) dan meningkatkan kualitas sel imun. Sel imun yang sehat adalah proteksi terbaik bagi tubuh terhadap segala macam penyakit, termasuk Leukemia.
Testimoni Leukemia
  • Pada Januari 2000, saya sakit parah dan terjadi pendarahan. Selain infeksi, saya didiagnosa menderita AML, salah satu tipe dari leukemia. Saya dibawa ke MD Anderson Cancer Center in Houston, Texas. Istri saya membawakan majalah marketing, dan saya melihat profil dan produk Nutrisi Terapi Imun. Setelah beberapa minggu, saya memutuskan untuk mencoba produknya. Fungsi darah saya mulai menuju normal setelah 1 minggu, platelet darah kembali berfungsi. Saya mengkonsumsi Nutrisi Terapi Imun sekitar 4-5 botol dalam 3 bulan. Pada April 2000, saya telah lepas dari pengawasan dokter. Mereka bilang bahwa saya adalah kasus yang sukses. Karena tidak ditemukan lagi adanya leukemia dan jumlah sel-sel darah saya normal.” Leroy R




  • Pada tahun 2000 saya sering mendapatkan pembengkakan di sekitar tubuh saya yang saya tidak ketahui sebabnya. Pada tahun 2003 saya ternyata didagnosis oleh dokter terkena penyakit leukemia. Saya telah menjalankan kemoterapi sebanyak 13 kali. Setelah melakukan kemoterapi, saya menemukan pembengkakan di sekitar limpa dan banyak mengeluarkan cairan. Dalam seminggu saya melakukan transfusi darah dan dokter mengatakan bahwa hidup saya tinggal 3 bulan kurang lebih. Teman saya merekomendasikan untuk mengkonsumsi Nutrisi Terapi Imun. Setelah satu bulan, saya merasakan perubahan di dalam tubuh saya. Kanker darah saya berkurang dan kesehatan saya semakin membaik. Terima kasih Nutrisi Terapi Imun ! Chaterine Chin, Johor Baru
  • Fazli 4 tahun didiagnosis dengan AML. Dia kemudian menjalani 1 siklus kemoterapi.

  • Fazli, penderita Leukemia (AML)
    Selama Tahap pertama kemoterapi, seseorang mengatakan tentang Nutrisi Terapi Imun dan dia mengizinkan orang itu untuk memberikan Nutrisi Terapi Imun. Bulan kedua ia melanjutkan dosis yang sama dari Nutrisi Terapi Imun. Setelah menjalani Tahap ke 3, sumsum tulangnya telah pulih kembali, dan mengatakan ia bebas dari AML dan dibebaskan dari kemoterapi lagi.
  • ID (Nama disamarkan) adalah seorang pasien yang berumur 11 tahun dengan sejarah leukemia yang kompleks. Dia didiagnosis menderita leukemia lymphoblastic akut pada usia 2 tahun, yang masih kambuh beberapa tahun setelah kemoterapi. Ia juga harus melakukan transplantasi sumsum tulang dimana penyakitnya kemudian tiga kali kambuh lagi setelah transplantasi. Pada kambuh yang terakhir, ia didiagnosis menderita Leukemia myeloblastic akut, kanker sangat sulit untuk diobati. ID mulai menggunakan Nutrisi Terapi Imun awalnya pada bulan ke-5 kemoterapi untuk membantu mendukung fungsi kekebalan tubuhnya dan mengurangi kemungkinan komplikasi infeksi. Ahli Onkologinya, mitra medis saya, telah sangat senang dan terkesan dengan hasilnya. Pertama, ID tidak menemui masalah dalam menjalani terapinya. Tubuhnya secara optimal mentoleransi jumlah darah yang sangat rendah dengan tanpa demam atau infeksi, dan selalu dalam semangat yang sangat baik. Ketika terakhir terlihat pada awal 9/99, ID sangat berkembang dan terus dalam perbaikan tubuh yang sempurna, tanpa terpapar penyakit menular, menikmati kehidupan yang penuh sebagai anak 11 tahun yg penuh semangat. Tidak diragukan lagi, fakta bahwa ID hidup adalah sebuah keajaiban yang diberkati Tuhan: kualitas hidupnya meningkat hanya mungkin terjadi karena diperantarai oleh Nutrisi Terapi Imun, semangatnya, dan kehendak-Nya bagi ID untuk tetap hidup. Update (Musim Dingin, 2000): ID, pasien kami yang berumur 11 tahun dengan leukemia, terus mengalami perbaikan tubuh yang penuh, mengkonsumsi Nutrisi Terapi Imun setiap hari, dan sekali lagi, tanpa terpapar penyakit menular sepanjang jalan. Dia bersekolah setiap hari dan menjalani kehidupan dari usia sekolah layaknya anak yang normal dan sehat. Update (Spring/Summer, 2000): ID, pasien kami yang berumur 11 tahun dengan leukemia, terus dalam perbaikan tubuh yang penuh, mengkonsumsi Nutrisi Terapi Imun setiap hari, dan menjalani hari-hari di musim panas dengan prima. Jumlah darahnya tetap baik dan tetap bebas infeksi sejak memulai produk ini. David Markowitz MD
  • Tiara 28thn, warga Batam tinggal di Batu Besar Nongsa. Sejak usia 15thn menderita kanker darah stadium 3.
  • Alhamdulillah saat ini diberikan karunia kesehatan oleh Allah SWT melalui Nutrisi Terapi Imun. Sekarang smua orang bisa melihat begitu cerianya ibu Tiara mengalami kesembuhan atas sakitnya dan tentu keluarganya amat bahagia, padahal sebelum konsumsi Nutrisi Terapi Imun beliau sering pingsan dan mengeluarkan darah dr hidung dan kepala selalu sakit dan tak jarang mengeluarkan darah dr mulut saat batuk demikian jg dgn rambut yg selalu rontok. Memang utk biaya brobat sangat mahal jadi beliau cuma smpat beberapa kali saja berobat dokter. Setelah ada seseorang kenalkan Nutrisi Terapi Imun dan anjurannya, dlm kurun waktu 2 hari semuanya berubah. Sedikit demi sedikit penderitaan itu sembuh total dlm sebulan. Dan saat ini beliau mngalami kesembuhan, bisa jalan2, memasak utk keluarga dan melakukan aktifitas sebagai ibu rumah tangga yg baik. Subhanallah Thanks Allah, Thanks Nutrisi Terapi Imun. Ini cerita nyata di antra ribuan orang yg mengalami kesembuhan atas karunia Allah melalui Nutrisi Terapi Imun.
  • Michael (3 th) tinggal di Jakarta cucu dari ibu Rina Walla. Menderita Leukemia / ALL, kondisi tubuhnya kurus dan selera makannya rendah, di kakinya timbul koreng bernanah. Melalui keponakannya ibu Josephin JM Mailoa disarankan utk mengkonsumsi Nutrisi Terapi Imun. Ibu Rina memberikan Nutrisi Terapi Imun 3x1 kapsul sehari dan saat ini dalam tahap pemulihan. Puji Syukur Tuhan atas kedahsyatan Nutrisi Terapi Imun yang telah menyembuhkan Michael.
Disclaimer (*) Manfaat yang diperoleh bervariasi pada setiap orang tergantung dari kondisi fisik, usia, pola hidup sehat, daya serap tubuh, dosis konsumsi produk dan rutinitas konsumsi produk.
► Info Lebih Lanjut Hubungi : Arya, HP : 0811314874 / 0819810198 (HP / WA) Pin BB: D0B070B3
Silakan 'Share' info ini, Semoga bisa bermanfaat & membantu orang-orang yg membutuhkan!
Terima kasih,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar